CARA KERJA MESIN DIESEL

Filed Under ( ) by Dion Yerry on Sabtu, 27 Februari 2010

Posted at : 00.16


Tenaga Diesel Tua Dibandingkan dengan teknologi diesel hari ini yg dilangkapi dg common reel direct injection (CRD), teknologi diesel tua hanya menghasilkan tenaga sekitar separoh dan torsi sekitar sepertiga. Penyebab utamanya adalah stabilitas tekanan injenksi dimana pre-pressured yg dihasilkan CRD hampir konstan untuk selang RPM yg cukup panjang. Sedangkan pada diesel tua (conventional), tekanan injeksi maksimum hanya dicapai pada RPM tertentu saja, karena cara mendapatkan tekanan dengan pompa yg kerjanya sesuai dengan putaran mesin. Lebih menyedihkan lagi jika kondisi nozzle sudah kurang bagus, pengkabutan semprotan BBM tidak optimal yang tentu manghambat pembakaran. Tenaga dan torsi yg dihasilkan semakin rendah. Kita harus rajin membersihkan dan menyetel nozzle setiap saat. Saya ada tip bagi anda yg suka kutak-kutik mesin diesel tua. Prinsipnya adalah memanaskan BBM guna memudahkan pengkabutan meskipun kondisi nozzle sudah kurang bagus. Teknik ini sebenarnya sudah banyak dilakukan orang. Namun kebanyakan dengan cara memasukan selang BBM ke tabung oli atau radiator. Cara seperti itu kurang bagus, karena BBM menjadi panas pada saat memasuki pompa injeksi. Selain bisa merusak pompa, suhu BBM sudah turun pada saat mencapai nozzle. Tekanan pompa pun tidak maximal karena suhunya tinggi. Sehingga tekanan pada saat mencapai nozzle menjadi susut karena suhu menurun. Cara terbaik yg saya anjurkan adalah memanaskan BBM setelah melewati pompa injeksi. Perhatikan konstruksi asli mesin diesel anda, kurang lebih seperti gambar di atas. Yang harus dipanaskan adalah selang penghubung antara pompa injeksi dengan nozzle. Salah satu caranya adalah dengan mengalirkan sebagian asap buangan (knalpot) dari exaust header melalui pipa (kecil) yang dipasang dekat dengan selang/pipa nozzle seperti pipa merah yg tampak pada gambar di bawah iini. Sebaiknya jarak antara pipa exhaust split dg pipa nozzle bisa diatur untuk mendapatkan kondisi yg paling optimal. Pipa exhaust split ini bisa kembali ke knalpot lagi di ujung, tetapi sebaiknya bablas keluar saja sejajar dg knalpot untuk menghindar hambatan yg merugikan tenaga mesin. Gambar ini hanya bagan sederhana. Implementasinya tentu harus benar- benar memperhatikan konstruksi mesin anda agar panas exhaust split ini tidak mengganggu komponen lain. Keuntungan teknik ini antara lain: 1. Pompa injeksi tidak terganggu karena suhu BBM normal. 2. Tekanan BBM saat mencapai nozzle meningkat karena suhu naik dan volume tetap (kaidah ketetapan PV/T) 3. Kombinasi suhu dan tekanan tinggi BBM saat di nozzle memudahkan proses pengkabutan dan pembakaran. 4. Seberapapun kecilnya, tambahan tekanan ini akan meningkatkan kompressi pada piston pada saat pembakaran yg pasti akan menambah tenaga maupun torsi. Kerugian/kelemahan teknik ini hanya ada apabila salah penempatan exhaust split, terlalu dekat dengan saluran masuk udara (intake manifold), sehingga menurunkan tekanan pasokan udara (karena dianggap ruang terbuka) yg bisa berakibat turunnya kompressi pada saat pembakaran.

0 komentar: